Friday 21 December 2012

Semua Berawal dari Mimpi dan Impian

           “Hidup berawal dari mimpi”. Mungkin sebagian dari kita familiar dengan lagu Bondan tersebut. Yah, gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi. Kata Nidji, mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia. Tak peduli latar belakang siapa kita, mimpi adalah hak setiap orang untuk melakukannya, tanpa dipungut biaya sepeserpun. Right?


            Tak hanya sekadar mimpi, tapi juga impian. Jika mimpi hadir saat kita tidak sadar, maka impian ada pada saat kita benar-benar sadar. Mimpi dan impian dalam bahasa Inggris sama-sama disebut dream. Seperti apa kita nantinya tidak ditentukan oleh keadaan kita saat ini, tetapi lebih ditentukan oleh impian kita saat ini. Dengan impian, kita akan semakin terpacu menggapai tujuan yang kita dambakan. Sekalipun kita telah mencapai puncak kesuksesan, bukan berarti kita lantas berhenti memiliki impian. Pengusaha sekelas Sandiaga Uno saja masih memiliki impian. Padahal beliau merupakan salah satu orang Indonesia terkaya dan masih berusia muda. Tanpa impian, kita hanya berjalan di tempat. Tapi bukan pula sembarang impian, tetapi impian yang luar biasa. Maka dari itu, sangatlah penting untuk memiliki impian saat ini, tanpa harus menunda-nundanya.


            Setelah impian, sangatlah penting untuk segera merealisasikannya saat ini. Ya, saat ini! Kita harus sadar bahwa mimpi, impian, niat atau tekad belaka tanpa dibarengi tindakan tidak akan merubah keadaan kita. Selagi kita mampu mewujudkan impian lebih cepat, jalan menuju impian tersebut bakal lebih mudah didapat. Tapi bukan pula kita lantas menghalalkan cara instan untuk meraihnya. Jika kita bermimpi untuk sukses, kita juga harus siap berproses. Banyak kisah para orang-orang sukses di masanya selalu menghadapi tantangan dari lingkungannya. Konon Thomas Alfa Edison yang drop out dari sekolah saja mampu menciptakan penemuan bola lampu setelah lebih dari 1000 kali berproses.


            Setelah mimpi, impian, dan tindakan, ada satu lagi elemen yang tak boleh terlupakan; do’a. Kita memang berhak berencana, namun Tuhan selalu punya rencana terbaik bagi kita. Berdo’alah kepada-Nya, niscaya kan Dia kabulkan. Tanpa do’a, berarti kita cukup pede untuk melupakan Sang Maha Penentu, alias takabur. “Bekerjalah seakan-akan engkau hidup selamanya, dan beribadahlah seakan-akan engkau akan mati esok.”


            Dengan impian, mimpi, tindakan, dan do’a, kita dapat berharap apa yang kita dambakan dapat segera terkabul. Motivasi yang paling utama adalah demi Allah Ta’ala, serta usaha untuk membawa suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Tak hanya dalam perkataan saja, tapi dalam tindakan dan usaha yang dapat menginspirasi sesama. Intinya, Dream N Action! Jadilah pionir agen perubahan, sekarang!

211212

No comments:

Post a Comment