Thursday 26 September 2013

Empat Tipe Kepribadian Manusia : Test Yourself!

Assalamualaikum
Hai semua :D

Kali ini aku mau posting soal tipe-tipe kepribadian nih. Mungkin sebagian dari kalian udah tahu apa aja macem-macemnya. Nah aku mau bahas nih salah satu pengelompokan tipe kepribadian manusia, sapa tau aja kalian jadi tahu sifat dan kepribadian sendiri gimana :)

"Florence Litteur adalah penulis buku terlaris “Personality Plus”. Di dalam buku tersebut menguraikan ada 4 (empat) pola watak dasar manusia, yaitu :


 1. Sanguin (Si Populer)



Mereka cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu. Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur.

Sebagai contoh jika suatu kali anda lihat seseorang yang mejanya cenderung berantakan, kemungkinan ia adalah seorang sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana.

Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.

Seorang sanguinis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

Kekuatan : suka bicara, antusias, ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan, senang berkumpul (untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di permukaan, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah memaafkan (tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal yang membosankan, spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
Kelemahan : suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudah dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka berkelompok/geng), sering minta persetujuan, RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja dan melupakan kewajiban, mudah berubah-ubah, susah tepat waktu, prioritas kegiatan kacau, mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain menjadi seolah-olah masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang sama, serta konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.


2. Koleris (Si Kuat)



Mereka suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ sehingga orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.

Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya, tanpa saya semuanya berantakan”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. 

Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung, ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, serta tak mudah pula mengalah.

Seorang koleris mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berikut :

Kekuatan : Seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan, berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”, solutif, praktis, dan bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat dan menentukan tujuan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan : Tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele, keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja, sulit minta maaf, dan merasa dirinya yang paling benar.

3. Melankolis (Si Sempurna)



Mereka agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. 

Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali. 

Orang melankolis selalu ingin serba sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang melankolis tak akan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah ia susun, sebab betul-betul sudah di tata apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.

Seorang melankolis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

Kekuatan : Analitis, mendalam, dan penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal, artistik, musikal dan kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur (rapi), hemat, melihat masalah dan mencari solusi kreatif (sering terlalu kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati, puas di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia, serta sangat memperhatikan orang lain.

Kelemahan : Cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan, mengingat yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah, lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan, tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu menganalisa dan merencanakan, standar tinggi, hidup berdasarkan definisi, sulit bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang), serta skeptis terhadap pujian

4. Phlegmatis (Si Cinta Damai) 

 

Mereka tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia tidak suka. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.

Kaum plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sanguinis.

Berurusan dengan orang plegmatis bisa serba salah. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin tidak jalan”. Jika anda mempunyai teman plegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri.

Seorang plegmatis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

Kekuatan : Mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung ingin segalanya terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan cara termudah,baik di bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan, humoris,senang melihat dan mengawasi, peduli, serta mudah rukun dan damai

Kelemahan : Cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari konflik dan tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar), terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkastis), kurang berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih suka sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang didesak, serta suka menunda-nunda/menggantungkan masalah.
 

Nah kalian udah tahu kan gimana empat tipe kepribadian itu. Daripada bengong atau kebayang kalian termasuk jenis kepribadian yang mana coba tes aja :p

Di bawah ini ada empat puluh pernyataan, jawab aja sesuai dengan kondisimu. Ambil secarik kertas dan pensil/pulpen. Jika sesuai tulis nomor pernyataannya. Setelah selesai cocokin jawabanmu dengan kunci yang tersedia di bawahnya.

OK kita mulai ya, bismillahirrahmanirrahim :


1. Aku memiliki rasa humor yang hebat

2. Aku mengerjakan tugas dengan sukarela

3. Aku suka berkorban demi orang lain

4. Aku bisa memecahkan masalah orang lain

5. Aku sangat menghargai keindahan

6. Kata teman-teman aku mempunyai kepribadian yang rendah hati

7. Aku mempunyai bakat dalam bidang artistik dan musikal
8. Aku biasa hidup bebas dan mandiri
9. Aku senang mengadakan pesta

10. Kata orang aku terlalu emosional dan demonstratif
11. Dalam berbagai suasana aku selalu ekspresif dan mempunyai antusiasme tinggi

12. Aku menjadi pemimpin dalam segala kegiatan

13. Aku merasa orang lain selalu cemburu pada yang kulakukan

14. Aku mudah bergaul dengan siapa saja

15. Aku dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain

16. Aku suka membuat puisi

17. Aku dapat menarik orang lain untuk bekerja lebih giat

18. Aku tegas dan mempunyai kemauan keras dalam segala hal

19. Aku bukan tipe orang yang pendendam

20. Aku orang yang tidak mudah marah

21. Aku menerima hidup ini apa adanya

22. Aku sabar dalam menghadapi segala cobaan

23. Aku suka hal yang teratur dan rapi (perfeksionis)

24. Aku cenderung jenius

25. Aku tidak mudah patah semangat

26. Aku tidak emosional dalam bertindak

27. Aku selalu kekanak-kanakan

28. Aku orang yang lugu dan polos

29. Dalam menyelesaikan permasalahan aku selalu berpikir mendalam

30. Aku orang diam dan tenang

31. Aku bisa menjadi penengah dalam berbagai persoalan

32. Aku orang yang serius dan tekun

33. Aku tidak terlalu membutuhkan teman

34. Aku pendengar yang baik

35. Aku orang yang sportif dalam memperbaiki kesalahan

36. Aku senang mengadakan perubahan

37. Aku punya banyak teman

38. Aku biasanya selalu benar

39. Aku lebih bisa berkembang bila ada saingan

40. Aku pribadi yang menyenangkan



Cocokin jawaban angkamu dengan kunci di bawah ini (sesuai angka pernyataan di atas) :

1. Sanguin

2. Sanguin

3. Melankolis

4. Melankolis

5. Melankolis

6. Phlegmatis

7.Melankolis

8. Koleris

9. Sanguin

10. Sanguin

11. Sanguin

12. Koleris

13. Sanguin

14. Phlegmatis

15. Melankolis

16. Melankolis

17. Sanguin

18. Koleris

19. Sanguin

20. Phlegmatis

21. Phlegmatis

22. Phlegmatis

23. Melankolis

24. Melankolis

25. Koleris

26. Koleris

27. Sanguin

28. Sanguin

29. Melankolis

30. Phlegmatis

31. Phlegmatis

32. Melankolis

33. Koleris

34. Phlegmatis

35. Koleris

36. Koleris

37. Phlegmatis

38. Koleris

39. Koleris

40. Phlegmatis


Udah? Apa tipe kepribadianmu? :D
Kalo aku lebih condong ke phlegmatis, hehe :)

Semoga bermanfaat yah :))

Thursday 25 July 2013

Bersyukur

Bismillahirrahmanirrahim


Alhamdulillahirabbilalamin

Bersyukur udah dapet kuliah di jurusan impian tahun ini
Sedangkan banyak juga yang gagal dan berjuang lagi tahun depan

Bersyukur akhirnya bisa mewujudkan impian masa kecil
Sedangkan hanya 5-10% yang bisa merealisasikannya

Bersyukur usaha akhirnya membuahkan hasil
Sedangkan yang lain ada yang masih harus berjuang

Bersyukur orang tua masih bisa membiayai kuliah
Sedangkan masih banyak di luar sana kesulitan untuk mencari makan

Bersyukur akhirnya hasil itu akhirnya datang di waktu yang tepat
Sedangkan ada yang harus menunggu berhari-hari bahkan bertahun-tahun

Bersyukur akhirnya mendapat pencerahan filosofi hidup
Sedangkan di luar masih banyak orang butuh motivasi dan bimbingan

Bersyukur masih diberi rahmat berupa kesehatan, kecerdasan, dll
Sedangkan masih tak terhitung jumlahnya orang yang tak seberuntung kita

Bersyukur tempat kuliah masih tak jauh dari keluarga
Sedangkan mereka harus mengembara menuntut ilmu jauh di seberang

Bersyukur, apapun itu pemberian-Nya..
Tugas kita hanya berikhtiar dan berdoa, sedang Dia-lah yang menentukan hasilnya
Bersyukur ketika kata "Selamat" itu muncul, bersabar tatkala kata "Maaf" yang keluar
Karena :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.(Al-Baqarah: 216)


Dan kini..
Saatnya meneruskan perjuangan itu, menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama dengan ilmu yang dimiliki
Membuktikan bahwa kita juga bisa lebih baik dari mereka yang berkesempatan kuliah negeri
Tetap semangat dan optimis menyongsong masa depan :)

"From FK 2013 with Passion, Spirit, and Optimism"


Iman Adhar Perkasa

Sunday 16 June 2013

Blind Love (CN BLUE)




Donna ni hanaretemo itsudemo aishiteru

Kokoro wo ubaware koi ni ochite
Unmei kanjita kimi ga subete
I'm missing you
Girl you are meant for me
I thought you were mine
Futari no koi yukue wa kiri no naka
Girl you are meant for me
I thought you were mine

Donna ni hanaretemo itsudemo aishiteru
Kimi tono omoide ga boku wo setsunaku suruyo
Itsumo
(Itsumo)

Mabayui kioku wa sugisatte
Sabishiku meiro ni boku wa hitori
I'm missing you
Girl you are meant for me
I thought you were mine
Futari no koi yukue wa kiri no naka
Girl you are meant for me
I thought you were mine
Kimi wa mou mienakute

Toki ga nagarete mo imademo aishiteru
Kimi tono omoide ni boku wa samayotte iru
Imamo


Me o tojireba
Me o tojireba kimi ga iru

Donna ni hanaretemo itsudemo aishiteru
Kimi tono omoide ni boku wa samayotte iru
Imamo aishiteru
Boku wa aishiteru

Kimi tono omoide ni boku wa samayotte iru
Imamo..
Itsumo..
Boku wa..
Kimi wo..



Translation

 

I got absorbed and fell in love

I had sense of destiny 
You were everything
I'm missing you
Girl you are meant for me 
I thought you were mine
Destination of our romance is in a fog
Girl you are meant for me 
I thought you were mine
No matter how far apart, i always love you
Memory of you makes my heartache
Always
(Always)

Dazzling memory is gone
I'm desolately alone in a maze
I'm missing you
Girl you are meant for me 
I thought you were mine
Destination of our romance is in a fog
Girl you are meant for me 
I thought you were mine
You are not in my sight anymore
Even though time passed, i still love you
In the memory of you, i am wandering
Still
If i close my eyes
If i close my eyes, there are you
No matter how far apart, i always love you
In the memory of you, i am wandering
Still love you, i do love you
In the memory of you,i am wandering
Still..
Always..
I am..


credit : http://makikawaii-jklyrics.blogspot.com/2013/04/cnblue-blind-love-single-lyrics.html

Friday 29 March 2013

BEBERAPA TIPS MATERI UN 2013 SMA BAHASA INDONESIA

Bismillahirrahmanirrahim

Taraa . . :D

Kali ini aku mau posting artikel mengenai materi UNAS SMA 2013, secara beberapa hari lagi kita akan menghadapi ujian akhir yang super duper ketat ini (20 paket). #keepfighting

Ok, untuk yang pertama aku bakal bahas beberapa materi pelajaran Bahasa Indonesia UN SMA 2013. Yang diposting kali ini merupakan beberapa SKL yang kelihatannya mudah namun menjebak (pengalaman, hehe :D). Seringkali dianggap benar namun ketika dikoreksi ternyata salah #upss

Langsung aja ya :p


SKL : Melengkapi paragraf dengan kata baku, kata serapan, kata berimbuhan, kata ulang, ungkapan, peribahasa.

(di bawah ini aku tuliskan beberapa kata baku di sebelah kiri dan kata tidak baku di sebelah kanan yang dicoret)

Aktivitas      Aktifitas  (contoh lain : sportif, efektif, produktif, dll bila ditambah -itas huruf f berubah v)
Analisis      Analisa   (fotosintesis bukan fotosintesa, hipotesis bukan hipotesa)
Apotek       Apotik    (apoteker bukan apotiker)
Atlet           Atlit        (atletik bukan atlitik)
Bus            Bis
Cabai         Cabe       (pantai bukan pante, santai bukan sante, gulai bukan gule)
Eksekutif    Eksekutip
Foto kopi    Foto copy  Photo copy  Photo kopi
Hakikat       Hakekat  (hakiki bukan hakeki)
Ihwal          Ikhwal        Ikwal   
Ijazah         Ijasah
Imbauan     Himbauan
Izin             Ijin   
Jumat         Jum'at
Kaidah        Kaedah
Kompleks    Komplek
Kongres      Konggres
Konkret       Konkrit       Kongkret
Manajer       Manager      Menejer
Memengaruhi   Mempengaruhi
Memesona   Mempesona
Meterai       Materai
Moral          Moril       (moralitas bukan morilitas)
Musala        Mushola
Napas         Nafas
Praktik        Praktek   (praktikum bukan praktekum)
Rabu          Rebo
Risiko         Resiko     (riskan bukan reskan)
Saksama    Seksama
Salat          Sholat         Shalat
Sekadar     Sekedar
Sistem        Sistim      (sistematis bukan sistimatis)
Standar      Standard
Teknik        Tehnik     (teknologi bukan tehnologi)
Teoretis      Teoritis
Vakum        Fakum
Zikir            Dzikir

Ada lagi kata lain seperti antar :
Antarprovinsi bukan antar provinsi
Antar-Surabaya (karena Surabaya huruf S besar maka diberi tanda penghubung (-))
Antar kecamatan (karena ada imbuhan ke-an), dll.

Contoh soal :

Kita sebaiknya menentukan kegiatan yang harus mendapat . . . Terutama jika kita ingin menjadi . . . pada era . . . seperti sekarang ini.
Penulisan kata baku yang tepat melengkapi paragraf tersebut adalah . . .
A. prioritas, atletik, modern
B. prioritas, atlitik, modern
C. pryorytas, atlit, modern
D. prioritas, atlet, modern
E. perioritas, atlet, moderen

Maka jawaban yang tepat adalah : D. prioritas, atlet, modern




SKL : Menulis judul sesuai EYD

(Tips : pada penulisan judul ini yang harus berhuruf kecil antara lain kata depan dan kata penghubung)

=> di, ke, dari, yang, dan, untuk, bagi, dalam, dengan, pada, oleh, terhadap

NB : kata-kata di atas harus tetap berhuruf besar bila diletakkan di awal kalimat

Contoh soal :

Penulisan judul yang sesuai EYD adalah . . .
A. Peran masyarakat terhadap perwujudan bangsa yang modern
B. Peran Masyarakat Terhadap Pewujudkan Bangsa Yang Modern
C. Peran Masyarakat terhadap Perwujudan bangsa yang Modern
D. Peran Masyarakat Terhadap Perwujudan Bangsa yang Modern
E. Peran Masyarakat terhadap Perwujudan Bangsa yang Modern

Maka jawaban yang tepat adalah : E. Peran Masyarakat terhadap Perwujudan Bangsa yang Modern




SKL : Menulis karya ilmiah (latar belakang dan rumusan masalah)

Kalimat Latar Belakang
(Tips : Pilihlah jawaban yang terdapat kalimat seperti akhir-akhir ini; dewasa ini; belakangan ini; saat ini; sering kita jumpai . . )

Rumusan Masalah
(Tips : Pilih pilihan jawaban yang mengandung kata tanya bagaimana, jika tidak ada maka pilihlah kata tanya apa atau mengapa sebagai alternatif)

Contoh soal :

Topik karya tulis : Menggali Potensi Pariwisata sebagai Basis Kekuatan Ekonomi di Sumatra Barat

Kalimat latar belakang yang sesuai dengan topik tersebut adalah . . .
A. Saat ini, Sumatra Barat memiliki sumber daya alam dan peninggalan budaya yang menarik dan bernilai ekonomi yang belum tergali.
B. Meningkatkan pariwisata di Sumatra Barat perlu penataan iklim yang kondusif bagi perekonomian.
C. Menggali potensi pariwisata hal yang mutlak dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian.
D. Pemerintah meningkatkan daya saing industri wisata sebagai basis perekonomian di lingkungannya.
E. Jika dunia pariwisata maju, otomatis perekonomian Sumatra Barat juga meningkat dan kesejahteraan pun meningkat.

Maka jawaban yang tepat adalah : A. Saat ini, Sumatra Barat memiliki sumber daya alam dan peninggalan budaya yang menarik dan bernilai ekonomi yang belum tergali.


Topik : Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Era Globalisasi

Kalimat rumusan masalah yang tepat sesuai topik di atas adalah . . .
A. Apa yang menyebabkan kurangnya sumber daya manusia di era globalisasi?
B. Bagaimana cara memberdayakan sumber daya manusia di era globalisasi?
C. Berapa jumlah sumber daya manusia yang perlu diberdayakan?
D. Siapa yang perlu memberdayakan sumber daya manusia?
E. Mengapa sumber daya manusia perlu diberdayakan di era globalisasi?

Maka jawaban yang tepat adalah : B. Bagaimana cara memberdayakan sumber daya manusia di era globalisasi?



Masih kurang? :D Di bawah ini ada beberapa latihan soal tentang SKL di atas kok, coba temen-temen jawab ya :))


LATIHAN SOAL



1.      Agar implementasi benar, tepat, dan efektive, baik menteri maupun pejabat, turun mengecek serta memberi motifasi. Keefektivannya juga perlu dianalisa secara akurat.
Kata baku yang tepat untuk memperbaiki kata tercetak miring tersebut adalah . . .
A.      efektif, motivasi, keefektifan, dianalisis
B.      efektiv, motivasi, keefektifan, dianalysa
C.      efektif, motivasi, efektivitas, dianalisis
D.      evektif, motivasi, efektivitas, dianalisa
E.       efektif, motivasi, efektifitas, dianalisis

2.      Penulisan judul karya tulis yang tepat adalah . . .
A.      Udara Bersih Dan sehat Dambaan Masyarakat di Indonesia
B.      Udara bersih dan sehat dambaan masyarakat di Indonesia
C.      Udara Bersih Dan Sehat Dambaan Masyarakat Di Indonesia
D.      Udara bersih Dan sehat dambaan masyarakat Di Indonesia
E.       Udara Bersih dan Sehat Dambaan Masyarakat di Indonesia

3.      Topik : Kurangnya minat baca di kalangan siswa
Latar belakang yang sesuai dengan topik tersebut adalah . . .
A.      Sekarang ini banyak siswa yang malas belajar
B.      Akhir-akhir ini kita ketahui kurangnya minat baca siswa
C.      Selama ini memang kita ketahui siswa malas membaca
D.      Mari kita ajak siswa untuk rajin membaca
E.       Untuk itu kita harus mendorong siswa untuk rajin membaca

4.      Kalimat rumusan masalah yang tepat untuk topik tersebut adalah . . .
A.      Bagaimana langkah-langkah meningkatkan minat baca siswa?
B.      Apakah ada cara untuk meningkatkan minat baca siswa?
C.      Siapa yang bertanggung jawab atas turunnya minat baca siswa?
D.      Berapa waktu ideal seorang siswa dikategorikan minat bacanya baik?
E.       Bagaimana respon guru terhadap turunnya minat baca siswa?



Gimana materi dan soal-soalnya barusan? Aku harap teman-teman bertambah ilmunya setelah membaca postingan ini. Doain ya biar bisa posting pelajaran yang lainnya buat UNAS besok :D

Keep study and pray, may God bless your effort ;)
FIGHTING !! ^^

Wednesday 27 March 2013

Where We Are


Stay, stay where you are  
Don't let me go, don't let me go  
Made it this far
 
Oh baby, stop, stop right there  

Don't walk away, don't walk away 
Into thin air
 
We survived a crash 

Made it through the wreckage  
Standing here at last 
So perfectly written
 

Now where we are 
Is where we're suppose to be  
Where we are 
Keeps the breath in me
 

Where we've been 
Risen from the deep  
Where we're now no one can tear us apart  
That's where we are

Don't, don't turn around 

We gotta live, we got to live 
Go off the past now
 
Oh, feel me by your side 

We're out of danger 
No reason to hide
 

We survived the storm  
Made it through the hurricane 
Standing here at last 
Dry despite the rain

And now where we are 

Is where we're suppose to be 
Where we are 
Keeps the breath in me
 

Where we've been 
We've risen from the deep 
Where we're now no one can tear us apart 
That's where we are  
That's where we are
 

Stay, stay where you are
Where we are 

Is where we're suppose to be 
Where we are 
Keeps the breath in me
 

And where we've been 
We've risen from the deep 
Where we're now no one can tear us apart  
That's where we are  
That's where we are

Thursday 21 March 2013

Bintang di Kaki Langit






Derai angin berkumandang ria
Kerlip bintang di angkasa raya
Menyapa seluruh penduduk dunia
Hembuskan ketenangan yang bergempita

Di kaki langit tampak bintang gemilauan
Memancarkan cahaya di tengah kesunyian
Kulihat seolah dia merasakan ketenangan
Dari suasana senyap tak tertahankan

Wahai bintang bolehkah kubertanya padamu
Apa engkau merasa sesuatu jauh
Yang selalu membayangi langkah bak hantu
Dan menghalangi seluruh perasaan rindu

Tahukah engkau seorang yang selalu merindukanmu
Meninggalkan cahayamu redup seorang diri
Itulah aku, sosok yang tiada lelah mencari
Yang akan temanimu hingga ajal menanti

Sunday 17 March 2013

Notes About Doctor : Don't Forget The Others (COPAS)


spesial untuk kalian terutama para calon dokter

Riri, aku saat ini sedang kuliah semester akhir di sebuah universitas  negeri. Aku kuliah disebuah jurusan yang cukup favorit, yaitu jurusan  Kedokteran. Sebuah jurusan – yang aku yakini – dapat membuat hidupku lebih baik di masa mendatang.
 Bukan kehidupan yang hanya untukku, tetapi juga buat keluargaku yang telah susah payah mengumpulkan uang agar aku dapat meneruskan dan meluluskan kuliahku. Kakakku juga rela untuk tidak menikah tahun ini, karena ia harus menyisihkan sebagian gajinya untuk membiayai tugas akhir dan biaya-biaya laboratoriumku yang cukup tinggi.
  Hari ini adalah hari ujian semesteranku. Mata kuliah ini diampu oleh dosen yang cukup unik, dia ingin memberikanpertanyaan-pertanyaan ujian secara lisan. “Agar aku bisa dekat dengan mahasiswa.” katanya beberapa waktu lalu.
Satu per satu pertanyaan pun dia  lontarkan, kami para mahasiswa berusaha menjawab pertanyaan itu semampu  mungkin dalam kertas ujian kami. Ketakutanku terjawab hari ini, 9 pertanyaan yang dilontarkannya lumayan mudah untuk dijawab. Jawaban demi jawaban pun dengan lancar aku tulis di lembar jawabku.
 Tinggal pertanyaan ke-10. “Ini pertanyaan terakhir.” kata dosen itu.
“Coba tuliskan nama ibu tua yang setia membersihkan ruangan ini, bahkan seluruh ruangan di gedung Jurusan ini !” katanya.
  Seluruh ruangan pun tersenyum. Mungkin mereka menyangka ini hanya gurauan, jelas pertanyaan ini tidak ada  hubungannya dengan mata kuliah yang sedang diujikan kali ini.

  “Ini serius !” lanjut Pak Dosen yang sudah agak tua itu dengan tegas. “Kalau tidak tahu mending dikosongkan aja, jangan suka mengarang nama orang Aku tahu ibu tua itu, dia mungkin juga satu-satunya cleaning service di gedung jurusan kedokteran ini. Aku tahu dia, orangnya agak pendek, rambut putih yang selalu digelung, dan ia selalu ramah serta amat sopan dengan mahasiswa-mahasiswa di sini. Ia  selalu menundukkan kepalanya saat melewati kerumunan mahasiswa yang sedang nongkrong. Tapi satu hal yang membuatku konyol.. aku tidak tahu namanya ! dan dengan terpaksa aku memberi jawaban  ‘kosong’ pada pertanyaan ke-10 ini.
 Ujian pun berakhir, satu per satu lembar jawaban pun dikumpulkan ke tangan dosen itu. Sambil menyodorkan kertas jawaban, aku memberanikan bertanya kepadanya kenapa ia memberi ‘pertanyaan aneh’ itu, serta seberapa pentingkah pertanyaan itu dalam ujian kali ini.
“Justru ini adalah pertanyaan terpenting  dalam ujian kali ini” katanya. Beberapa mahasiswa pun ikut  memperhatikan ketika dosen itu berbicara.
  “Pertanyaan ini memiliki bobot tertinggi dari pada 9 pertanyaan yang lainnya, jika anda tidak mampu menjawabnya, sudah pasti nilai anda hanya C atau D !”
Semua berdecak, aku bertanya kepadanya lagi, “Kenapa Pak ?”
Kata dosen itu sambil tersenyum, “Hanya yang peduli pada orang-orang sekitarnya saja yang pantas jadi dokter.”
Ia lalu pergi membawa tumpukan kertas-kertas jawaban ujian itu



Jangan sombong ya

Membaca sebuah artikel di kompasiana sore ini sebelum buka puasa, saya tersentak. Cerita seorang pengunjung rumah sakit di Jogja melaporkan betapa buruknya perilaku para calon dokter muda di rumah sakit itu. Judulnya sangat provokatif, ” Para Calon Dokter Itu Sombong Sekali” (Bisa dibaca disini). Kata sang penulis mereka cuma lalu lalang seperti tak punya kerjaan, dengan sikap jumawa sambil asyik memainkan gadget-gadget canggih mereka, tidak perduli dengan keadaan pasien disekitarannya. Membacanya saya merasa harus mengurut dada dengan lemas. Apa yang saya bayangkan adalah sekumpulan orang yang bangga dengan jas putih nya, mondar-mandir seperti barongsai. Sambil jemarinya sibuk memencet-mencet smartphone, blackberry dan semacamnya. Saya berprasangka baik saja bahwa mereka sedang sibuk membaca literature dari perangkat telekomunikasi canggih itu. Mudah-mudahan tidak sebaliknya malah sibuk berhaha-hihi, twitteran atau fesbukan dihadapan pasien yang mungkin saat itu butuh bantuan dan pertolongan.
Lalu saya teringat seorang dokter Belanda yang kebetulan selama 6 bulan pernah berinteraksi bersama saya di Sumba. Kini ia telah kembali ke negerinya. Seorang dokter perempuan yang menyenangkan dengan segala sikap keterbukaannya. Kebetulan saat itu ia sedang meneliti “angiogenic factor” yang berperan dalam kejadian malaria. Topik yang jika ia jelaskannya kepada saya, saya merasa harus memasang konsentrasi 200% ditambah kening berkerut berusaha memahami topik menarik itu dengan susah payah. Ia seorang dokter spesialis penyakit dalam, sub spesialis penyakit tropis. Di belanda ia bekerja di salah satu rumah sakit pendidikan sebagai konsultan penyakit tropis.
Kami sering berbincang jika ada waktu di beranda laboratorium saat ia berkunjung, atau sesaat setelah nonton bareng piala dunia beberapa saat yang lalu. Utamanya jika Belanda yang main saat itu. Mungkin seperti kebanyakan orang Belanda, ia sangat terbuka dan selalu ” to the point” menilai sesuatu. Kebetulan juga penelitiannya dilakukan di sebuah rumah sakit di Sumba, walaupun ia tidak melayani pasien karena tak punya izin.

Suatu ketika ia bertanya pada saya. Apa sih yang menjadi motivasi seseorang menjadi dokter di Indonesia? Saya bingung, kok dia menanyakan pertanyaan semacam itu. Mungkin karena saya terdiam agak lama, dia kemudian menceritakan unek-uneknya melihat banyak hal yang mengelisahkan dirumah sakit tempatnya meneliti, terkait prilaku beberapa dokternya. Menurutnya beberapa orang dokter berprilaku sangat mengenaskan. Miskin senyum dan minim perhatian pada pasien. Bahkan beberapa saat sebelumnya ia menemukan seorang pasien yang meninggal dunia disana, keluarganya sangat bersedih namun tak satupun dari dokter itu yang datang memberikan penghiburan. Sama sekali tak punya empati katanya. Di belanda, dia akan menjamin bahwa dokter semacam ini pasti sudah lama dipecat. Waduh, untungnya di tempat itu tak ada alumni UNHAS, tapi tetap saja ia membuat saya linglung dengan segala keterbukaannya itu, seperti dirotan pas di otak kecil.

Apakah orang masuk kedokteran disini cuma karena ingin kaya atau karena status? Tanyanya lagi. Saya lagi-lagi tak berani menjawabnya. Mengatakan tidak seperti itu, takut malah hal itu yang paling banyak memotivasi orang tua memasukkan anaknya bersekolah di kedokteran, walaupun kemampuan sang anak pas-pasan saja dan mereka harus membayar sangat mahal. Pokoknya barusan malam itu saya yang biasanya cerewet tiba-tiba menjadi kalem secara mendadak. Lalu dia membandingkan lagi keadaan disini dengan di negerinya. Katanya profesi dokter disana sungguh suatu profesi yang susah dan penuh resiko. Orang yang betul-betul ingin menjadi dokter adalah mereka yang terpanggil. Punya kecerdasan, dan juga sensitifitas kemanusiaan kepada penderitaan orang lain. Kalau cuma sekedar ingin kaya katanya, di negerinya orang akan memilih menjadi pengacara atau pebisnis saja.

Sungguh malam itu saya cuma bisa termangu. Mencoba mencari pembelaan yang tak juga saya dapatkan. Ingin mengatakan bahwa tak semua dokter semacam itu, namun susahnya kadang-kadang pengalaman buruk yang dialami seseorang, membuat mereka sering menggeneralisir seolah seluruh dokter berperilaku semacam itu. Saya berterima kasih padanya atas keterusterangannya yang membuat saya tertohok dan berkata, kebetulan saya dosen kedokteran. Apa yang anda ceritakan malam ini akan saya sampaikan lagi pada mahasiswa saya, mudah-mudahan mereka suatu saat nanti jika telah menjadi dokter, tidak berprilaku yang sama. Saya me-link artikel yang ditulis di kompasiana itu sesungguhnya berharap dua hal. Pertama, mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran agar adek-adekku para calon dokter betul-betul sadar bahwa profesi ini adalah sesuatu yang “sacred”. Orang tidak seharusnya bermain-main di dalamnya karenaia terkait dengan sesuatu yang sangat penting, tentang hidup dan mati seseorang. Seseorang yang kita kenal sebagai manusia dalam pemaknaannya yang paling utuh. Dalam profesi ini dibutuhkan tidak hanya kecerdasan dan skill yang mumpuni, namun juga kemampuan untuk membangun empati terhadap pasien dan kesediaan memperlakukan mereka sebagai sungguh-sungguh manusia. Bukan semata orang sakit.

Kadang-kadang saya risih juga dengan banyak update-an status di FB dari kalangan adek-adek mahasiswa kedokteran yang menceritakan pasien-pasiennya secara vulgar atau mengupload foto-foto pasien yang mungkin sedang meringis kesakitan. Bahkan saya pernah geleng-geleng kepala ketika ada yang mengupload foto pada saat melakukan sirkumsisi sambil berpose dengan bangganya, atau beberapa orang lagi saat sedang berada dalam kamar operasi menatap kamera sambil senyam-senyum. Saya tahu persis bahwa para teman sejawat itu paham dan mengerti dengan sesuatu yang kita sebut sebagai “rahasia pasien”. Saya berprasangka baik saja bahwa saat itu mungkin mereka lupa, bahwa ada hal-hal dalam profesi ini yang tidak seharusnya diumbar secara vulgar begitu rupa kepada khalayak.

Kedua, ini merupakan pelajaran berharga bahwa masyarakat kita semakin hari semakin cerdas. Prilaku buruk profesi yang sempat di potret masyarakat akan sangat mudah menyebar seperti wabah saat ini. Tak butuh banyak contoh buruk, cukup satu dua saja dan ketika di “blow up” di media semacam blog, atau jejaring sosial lainnya maka seketika citra profesi kita sebagai mahasiswa kedokteran atau dokter bisa jadi ternodai. Saya percaya, teman-teman koas yang lebih care di rumah sakit yang ditulis dalam artikel diatas tidak kalah banyaknya, tapi beberapa orang yang dianggap berprilaku buruk saja sudah cukup memberikan citra yang sungguh tak sedap.

Adakah yang bisa melawan kekuatan media yang telah bersenyawa dengan kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi hari ini? Apa yang ditulis dan diposting di kompasiana diatas adalah sebuah bukti ampuhnya “citizen journalism”. Bisa jadi hal-hal semacam ini tidak akan pernah ditangkap oleh para wartawan sungguhan, tapi jangan pernah mengabaikan kemampuan warga untuk menjadi jurnalis dan mendisseminasikan berita dengan sangat cepat lewat perangkat telekomunikasi canggih yang sudah begitu mudah diakses hari ini. Akhirnya dari Sumba dengan segala cinta, saya berharap kita bersama bisa menjaga profesi ini. Apa yang diulas artikel itu bukan tentang institusi, tapi lebih sebagai pengingat untuk para mahasiswa kedokteran dimana pun mereka berada. Masyarakat kini melihat dan menilai apa yang kita lakukan. Mungkin baiknya berhati-hati bersikap dan berprilaku di ruang-ruang publik. Semoga di kampus kita tercinta, di rumah sakit yang kita gunakan belajar, tidak akan terjadi hal yang seperti itu. Maaf jika ada salah-salah kata.
Bismillaahirrahmaanirrahiim, semoga selalu teringat :’)


LALU, BUAT APA KITA JADI DOKTER ?

1. Jika Anda ingin menjadi dokter untuk bisa kaya raya, maka segeralah kemasi barang-barang Anda.Mungkin fakultas ekonomi lebih tepat untuk mendidik anda menjadi businessman bergelimang rupiah.Daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.

2. Jika Anda ingin menjadi dokter untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi di masyarakat, dipuja dan didewakan, maka silahkan kembali ke Mesir ribuan  tahun yang lalu dan jadilah fir’aun di sana. Daripada Anda di sini harus menjadi
arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan
paling berharga.

3. Jika Anda ingin menjadi dokter untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan para wanita/pria, daripada Anda bersembunyi di balik topeng klimis dan jas putih necis,sementara Anda alpa dari makna dokter yang sesungguhnya.Dokter tidak diciptakan untuk itu, kawan.

4. Memilih menjadi dokter bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru, bukan sekadar bisa terihat tampan dengan jas putih kebanggaan,bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk hormat melihat kita lewat.

5. Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengabdian. Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk. Mengabdi  pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya demam tinggi.

6. Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan empati, ketika dengan lembut kita merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena malaria.

7. Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kemanusiaan, ketika kita
tergerak mengabdikan diri dalam tim medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.

8. Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kepedulian, saat kita terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien kita.

9. Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan berbagi, ketika seorang tukang
becak menangis di depan kita karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit anaknya yang terkena demam berdarah. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, kita menepuk bahunya dan berkata, “jangan menangis lagi, pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”

10. Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan kasih sayang, ketika dengan sepenuh cinta kita mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut di telinganya,”dik, mau diceritain dongeng nggak sama oom dokter?”

11. Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan ketegasan, ketika sebuah perusahaan farmasi menjanjikan komisi besar untuk target penjualan obat-obatnya, lalu dengan tetap tersenyum kita mantap berkata, “maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”.


12. Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengorbanan, saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena anaknya demam dan kejang-kejang. Lalu dengan ikhlas kita beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.

13. Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk meraih cita-cita kita. Bukan, bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang kita cari. Tapi ridha Allah lah yang senantiasa kita perjuangkan.

Yah, memilih menjadi dokter adalah memilih jalan menuju surga, tempat di
mana dokter sudah tidak lagi perlu ada…

NB :
Ini bukan provokasi untuk menjadi dokter miskin, bukan juga mengatakan bahwa dokter tidak perlu penghormatan atau hal-hal duniawi lainnya. Tulisan ini
hanya sekadar sebuah nasihat untuk diri sendiri dan rekan sejawat semua untuk meluruskan kembali niat kita dalam menjadi seorang dokter. Karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Silakan menjadi kaya, silakan menjadi
terhormat, asal jangan itu yang menjadi tujuan kita. Dokter terlalu rendah
jika diniatkan hanya untuk keuntungan duniawi semata. Mungkin akan sangat
susah untuk menggenggam erat idealisme ini nantinya. Namun saya yakin, jika
ada kemauan yang kuat dan niat yang tepat, idealisme ini akan terbawa sampai
mati. Walaupun harus sendirian dalam memperjuangkannya, walaupun banyak yang mencemooh dan merendahkan. Saya yakin, Tuhan tidak akan pernah salah menilai setiap usaha dan perjuangan hamba-hamba- Nya. Tidak akan pernah.

berdasarkan catatan dari:
Aditya Putra Priyahita,
seorang yang sangat merindukan sebuah reuni anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di surga nanti. Aamiin.