Friday 14 August 2015

The Story : 2012, My Revival Year (Part 1)

Bismillahirrahmanirrahim


Ini adalah ceritaku tahun lalu dimana salah satu tahun yg benar-benar melelahkan dan penuh perjuangan, 2012.

Sebelumnya aku mau cerita dulu bagaimana awal dari kebangkitan di masa SMA, transisi dari pelajar malas menjadi pelajar yang lebih disiplin :))

3 bulan terakhir 2011..

Seperti kehilangan semangat. Loyo. Malas belajar. Tiga hal itu cukup untuk menggambarkan aku saat itu. Belajar hanya sesekali, waktu lebih banyak terbuang untuk bermain games, internetan, galau masalah anak muda, dll. Jadi ingat dulu November malam-malam selalu begadang hanya untuk bermain GTA di kompi.. #janganditiru

Dan akhirnya..

Suatu pagi di sekolah, hari itu merupakan hari pembagian rapot. Temen-temen udah pada kumpul di gazebo sekolah. Kami berbincang biasa, ada juga yg membantu wali kelas, mengoordinir ortu murid yang datang. Saat itu kelas kami sedang diperbaiki, sehingga tempat berpindah ke MultiMedia. Prediksiku, salah satu diantara kami yg telah dua kali juara kelas di kelas X nya yg akan menjadi pemenang.
Anak-anak kembali ke MM. Deg-degan.

"Gimana-gimana?"
"Eh hasilnya ya apa?"
"Kamu juara berapa?"

Akhirnya salah satu teman keluar, membawa secarik kertas yang kemudian kuketahui berisi daftar top 10 di kelas. Kami sekelas berebutan melihat, mencari tahu siapa saja yang hasil kerja kerasnya terbayar hari itu.

Satu persatu kulihat nama itu. Dan..

Gagal.

Kulihat satu persatu teman-teman beserta ortu mereka pulang. Ada yang bersuka cita, ada pula yang muram.
Prediksi awalku benar. Namun daftar itu.. benar-benar menyesakkan. Dulu di kelas X aku selalu mendapat posisi 10 besar. Tapi apa yang kini terjadi?

Failed. Kata-kata itu sudah sering kudapati saat bermain games, media, dll. Namun saat itu rasanya BEDA. Iya, beda.

Saat pulang, di mobil aku hanya terdiam saat mama melontarkan kata-kata pedasnya. "Makanya jangan bermain terus, kamu itu pelajar. Nggak seharusnya kamu bermain terus, begadang, lupa waktu.."
Air mata itu tak mampu kubendung, kulihat daftar nilai di rapot satu persatu. Tak seberapa bagus memang.
Seandainya aku punya waktu untuk berubah, kegagalan ini.. Ah, pedih rasanya.

Sesampainya di rumah, tak kuasa aku menahan kesedihan itu. Air mata terus mengalir mengenang semua yang telah kulakukan selama satu semester. Jika saja aku tahu akan seperti ini rasanya. Penyesalan selalu datang terlambat.

Bersama dengan salah satu teman akrabku yang gagal meraih peringkat atas, setidaknya dia masih jauh lebih baik secara peringkat, kami saling menguatkan satu sama lain lewat SMS. Meratapi kegagalan kami hari itu. Sejak saat itu, aku sadar akan semua kesalahanku, dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama sekaligus membuktikan kemampuan diri sebenarnya.

Babak baru dimulai.

Akhir 2011, aku memutuskan untuk mengikuti ekstra Pramuka secara rutin. Saat itu ada uji kemampuan Bantara, semacam tingkatan untuk Pramuka tingkat Penegak (SMA). Aku mencoba ikut, menyisihkan sebagian dari waktu untuk mengasah hard skill & soft skill bersama teman-teman seekstra. Dan waktu itu aku masuk di grup Pendobrak :D Setelah melalui perjalanan panjang dengan berjalan kaki sepanjang 15-an km dan menuntaskan poin-poin tes dan acara akhirnya kami resmi dilantik menjadi anggota Bantara Pramuka Penegak tepat di hari terakhir 2011 :)

Pulang sehabis tes :)


Januari 2012

Setelah buku-buku pelajaran didapatkan, aku mencoba mengubah pola belajar. Setelah pulang sekolah, sore, me-review materi yang diberikan guru sebelumnya. Malamnya, mempelajari materi yang akan dibahas besoknya. Aku masih ingat, saat itu sedang bangkit-bangkitnya semangat buat belajar matematika, bab suku banyak. Mencoba mencari jawaban dengan cara Horner, konvensional, dll. Bahkan sampai membeli buku soal matematika karena kekurangan soal. Setiap hari aku berusaha keras belajar, memahami isinya, tidur tepat waktu. Aku tak mau seperti keledai, jatuh di lubang yang sama.

Sedikit-demi sedikit usaha membuahkan hasil. Nilai UH matematika dua bab, suku banyak serta fungsi komposisi & invers berhasil kutuntaskan dengan nilai sempurna. Di PKN, yang gurunya terkenal dengan cara mengajarnya yang khas, aku mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari beliau. Namun masih ada yang lebih bagus dari prestasi di sekolah : Olimpiade.



Let's Begin the Adventure : Olimpiade Sains 2012

Saat itu bulan Maret minggu kedua. Saat itu, Jum'at pagi seperti biasa pelajaran PKN sedang berlangsung. Sekitar jam setengah delapan, aku pamit untuk mengikuti seleksi tingkat sekolah mewakili SMAN 1 Krian di tingkat kabupaten di bidang Biologi. Beberapa hari sebelumnya, bermodalkan semangat, pengalaman, dan modal buku-buku aku mencoba mengikuti seleksi lagi setelah tahun 2011 gagal. Dan alhamdulillah, masuk 5 besar, yang nantinya diseleksi menjadi 3 orang, untuk mengikuti Olimpiade Sains tingkat kabupaten nantinya.

Waktu hanya ada dua minggu, dalam waktu sesingkat itu aku harus mempelajari keseluruhan materi biologi yang diujikan, yang sebagian besar merupakan materi kelas 12 dan kuliah *_^ Dengan metode seperti biasanya di 2012 + belajar dadakan di bus saat pulang, jadwal kuatur dan materi kupersiapkan sebaik-baiknya.

Hari-H. Tak ada perasaan apapun sebelum lomba ini berlangsung. Seperti biasa, saat sebelum ujian dimulai, aku berdoa seperti biasa. Pesaing kali ini mencapai 75 anak mewakili SMA-SMA nya masing-masing se-kabupaten. Banyak banget..


Satu bulan kemudian..

Awal Mei 2012. Saat pelajaran Seni Budaya, guruku mengatakan beliau ikut melihat hasilnya. Ada dua anak dari sekolah kami yang masuk peringkat teratas. Tiba-tiba jantung deg-degan gak karuan. Esoknya..
"Selamat, Man! Kamu masuk peringkat 2 se-Sidoarjo!" kata guru Fisika ku. Peringkat 1 diraih oleh Hanum, teman satu sekolahku.

Alhamdulillahirabbilalamin. Akhirnya kerja keras itu terbayar juga.

Jadilah aku harus membagi waktuku kembali antara belajar untuk materi UAS dan Olimpiade. Kali ini perhatianku benar-benar terpecah, selain soal lebih sulit, waktu masih kurang mencukupi untuk memahami semua materi. Sampai-sampai sempat berselisih dengan teman sekelompok Biologi untuk bab Reproduksi karena aku dikira terlalu fokus belajar untuk persiapan seleksi provinsi..

Di tingkat provinsi ini aku berkenalan dengan banyak teman-teman se-kabupaten, dan sampai sekarang masih berhubungan lewat sosmed. Ada Kharis (kimia) dari SMAN 1 Sidoarjo, Hardiyanto (kimia), Silvia (fisika), Marthen (biologi), ketiganya dari SMA Kr. Petra 4. Cecil (matematika) dari SMA PGRI 1, Meylin (matematika) dari SMA Untung Suropati. Mereka baik serta cerdas tentunya. Malam sebelum tes di hotel, kami banyak bercerita, melepas kejenuhan belajar. Satu orang yang tak pernah kulupakan adalah Pak Aunurohim, pembimbing dari ITS jurusan Biologi yang membimbing Hanum, aku, dan Marthen. Petuah dan ilmu beliau benar-benar masih teringat sampai sekarang :)

sehabis tes dan bersiap pulang
berdiri, dari kiri : Meylin, Cecil, Silvia.
duduk, dari kiri : Marthen, Hardi, aku.

saat pemberian piala dan sertifikat di pendopo Dinas Pendidikan



Juli 2012

Menjelang kenaikan kelas 12, aku mencoba mengikuti beberapa lomba. Diantaranya lomba LCC Bela Negara yang diadakan Kodim Sidoarjo dan lomba Pramuka se-Kwarcab Sidoarjo di bidang mading 2D. Dan lagi-lagi, alhamdulillah, masing-masing berhasil menyabet peringkat 1 dan 3. Namun, akhirnya aku harus menemukan kenyataan pahit : gagal masuk tingkat Nasional yang akan diadakan di Jakarta September 2012~ Sedih? Iya. Bangga? Iya. Mau gimana pun juga ini pencapaian yang cukup luar biasa bagi seorang anak yang hampir pernah keluar peringkat 50% terbaik..


(to be continued) ..